Rantai sepeda berperan penting sebagai komponen yang mentransfer
tenaga dari kaki ke gear untuk memutar roda sepeda. Rantai sepeda yang tidak
bekerja baik atau rantai sepeda yang salah sudah pasti hanya akan menguras
tenaga yang lebih banyak dan merusak komponen drivetrain sepeda. Sehingga
dengan pemilihan jenis rantai sepeda yang benar akan membuat sepeda lebih
efisien dan sekaligus juga membuat komponen drivetrain lebih awet.
Rantai sepeda memiliki masa pakai, tergantung beratnya beban
yang diterima dan are bersepeda. Pada saatnya pasti kita akan perlu untuk
mengganti atau memperbaiki rantai sepeda. Mari kita lihat hal-hal apa saja yang
perlu diperhatikan dari rantai sepeda.
Komponen rantai sepeda
Rantai sepeda terdiri dari komponen-komponen kecil yang digabung menjadi sebuah rangkaian panjang. Rantai sepeda adalah salah satu komponen yang memiliki paling banyak sambungan dari semua komponen yang ada di sepeda. Berikutkomponen/bagian dari satu mata rantai (link) sepeda.
A:
SIDE PLATES; B:
INNER PLATES; C:
RIVET/BUSHING; D:
ROLLERS
Rantai
sepeda terdiri dari kumpulan pasangan outer plates (plat luar) dan inner plates
(plat dalam) yang ditahan oleh rivet (pin). Sebuah roller terpasang ditengah
plat untuk menjaga agar plat tetap lurus dan menghindari gesekan diantara
keduanya. Rivet atau pin ditekan ke melewati kedua plat, tetapi tetap menjaga
kedua plat dan roller bebas bergerak atau berputar.
Tidak
ada mekanisme bearing pada rantai sepeda, semua komponen logam
akan saling bergesekan ketika bergerak dan berputar, makanya pelumas rantai sepeda sangat perlu untuk menjaga
kondisi rantai sepeda. Pelumas rantai yang baik akan menjaga dan mengurangi
keausan komponen akibat gesekan yang terjadi pada setiap perputaran rantai
sepeda, sehingga rantai akan lebih cepat berputar.
Dimensi rantai sepeda
Panjang
dan lebar dari satuan komponen rantai sepeda akan mempengaruhi kompabilitas
rantai sepeda. Jumlah speed pada rantai sepeda akan memerlukan jenis rantai
yang berbeda. Walaupun perbedaanya hanya dalam beberapa milimeter, tetapi kita
tidak bisa mengganti rantai dengan ukuran yang berbeda, walaupun mungkin secara
kasat mata terlihat sama-sama saja. Dimensi-dimensi di bawah adalah faktor yang
bisa membedakan jenis rantai sepeda.
R –
outer chain width (lebar terluar rantai sepeda)
C –
outer width at the joining link (pada rantai sepeda single speed)
Roller
Width – Atau Inner Width adalah panjang roller di dalam rantai
P –
Pitch = jarak antara pin, semua rantai sepeda modern memiliki panjang pitch =
0.5 inci = 1.27 cm.
Berdasarkan
bentuk dan fungsinya, rantai sepeda dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
- Rantai sepeda single speed
(1/2 × 1/8)
- Rantai sepeda multi gear
(1/2 × 3/32)
Angka
di depan (1/2) menyatakan pitch atau jarak antar pin, dan angka di belakang
(1/8 atau 3/32) menyatakan lebar bagian dalam rantai (lebar roller), dimana
angka dalam satuan inci.
Perkembangan
teknologi sepeda dari sepeda yang hanya memiliki sepeasang gear lalu ke sepeda
dengan multi gear, membutuhkan rantai sepeda yang berbeda untuk sistem
drivetrain yang berbeda.
Ini
adalah rantai sepeda untuk sepeda yang hanya memiliki satu chainring di depan,
dan satu sprocket di belakang, seperti sepeda fixie, sepeda bmx, atau sepeda anak, jadi bukan berarti hanya
ditemui pada sepeda model lama atau sepeda tua. Rantai sepeda ini dirancang
untuk digunakan pada single speed, hanya untuk posisi chainring dan sprocket
yang lurus, tidak bisa pada posisi miring seperti pada multi gear.
Bentuk
rantai sepeda single gear lebih tebal dan memiliki lebar bagian bagian dalam
(inner width) yang lebih lebar. Begitu juga dengan ukuran mata gigi pada crank
dan sprocket sepeda single gear bentuknya lebih tebal. Karena dirancang hanya
untuk posisi lurus, maka pada sepeda singel gear, kita harus memastikan posisi
crank dan sprocket sejajar dalam satu garis lurus, karena kadang kalau kita
mengganti/mengupgrade crank, ada kemungkinan posisi chain line berubah, sehingga membuat rantai tidak
bekerja maksimal dan agak seret.
Jangan
dikaburkan dengan istilah sepeda single chainring, dimana sepeda single chainring
adalah sepeda dengan satu chainring tetapi bisa memiliki banyak sprocket.
Rantai
sepeda multigear tetap bisa bekerja dengan baik pada posisi miring sekalipun.
Ketika kita berpindah gigi pada sepeda, posisi dan kemiringan rantai juga akan
berubah-ubah. Cog/sprocket sepeda memiliki ketebalan yang berbeda beda sesuai dengan
jumlah speednya. Semakin banyak speed, lebar cog/sprocket akan semakin tipis
dan jarak antara sprocket juga semakin rapat, karena semakin banyak sprocket
yang harus dimasukkan pada slot hub roda yang lebarnya relatif sama. Sprocket
sepeda 7 speed pasti lebih tebal dibandingkan dengan sprocket sepeda 11 speed.
Tidak ada perbedaan rantai antara sepeda freehub dan freewheel, yang membedakan
hanya jumlah speednya saja.
Lihat: cassette sepeda, untuk mengetahui ketebalan sprocket
dari setiap jenis speed.
Untuk
mengakomodir perbedaan ketebalan itu, bentuk rantai juga akan menyesuaikan
dengan speednya. Semakin banyak speed, maka rantai akan semakin tipis, karena
rantai ini harus masuk diantara sprocket-sprocket yang ada. Tebal bagian dalam
rantai sama saja (3/32″) tetapi tebal bagian terluarnya yang membedakan
jenis-jenis rantai tersebut.
Rantai
sepeda multigeard dirancang dengan inner plate yang sedikit bengkok atau
terpotong, agar masih bisa bekerja dengan baik pada kondisi miring (tetapi
tidak terlalu miring), tentu saja batas kemiringannya dibatasi oleh jumlah
speednya. Dan rantai sepeda multigear tidak bisa dipasang di sepeda single gear
(sepeda fixe, BMX), karena seringkali terlalu tipis untuk profil gigi pada
chainring sepeda single gear.
Peerbandingan
bentuk rantai, dari kiri ke kanan: 11 speed – 10 speed – 9 speed – 6/7/8 speed – 5 speed – 1/8″ (single gear).
Berikut
adalah tabel tebal rantai sepeda secara umum berdasarkan speednya.
Rantai Sepeda |
Ketebalan (mm) |
6-speed |
7.8 |
7-speed |
7.3 |
8-speed |
7.1 |
9-speed |
6.6 – 6.8 |
10-speed Campagnolo |
6.2 |
10-speed |
5.88 |
11-speed |
5.5 |
SRAM 12-speed MTB |
5.25 |
Untuk tabel spesifikasi rantai sepeda secara spesifik:
Model |
Lebar Roller (Inner) |
Panjang pin (outer) |
Shimano 5 speed |
3/32″ 2.38mm |
5/16″ 7.8 mm |
Shimano 6 speed |
3/32″ 2.38mm |
5/16″ 7.8 mm |
Shimano IG 7 speed |
3/32″ 2.38mm |
9/32″ 7.1 mm |
Shimano HG 7 speed |
3/32″ 2.38mm |
9/32″ 7.3-7.4 mm |
Shimano IG 8 speed |
3/32″ 2.38mm |
9/32″ 7.1 mm |
Shimano HG 8 speed |
3/32″ 2.38mm |
9/32″ 7.3-7.4 mm |
Shimano 9 speed |
11/128″ 2.182mm |
9/32″ 6.57-6.6 mm |
Shimano 10 speed |
11/128″ 2.182mm |
1/4″ 6.1-6.2 mm |
Shimano 11 speed |
11/128″ 2.182mm |
7/32″ 5.5-5.62 mm |
Shimano 12 speed |
11/128″ 2.182mm |
7/32″ 5.5-5.62 mm |
SRAM 7 speed |
3/32″ 2.38mm |
9/32″ 7.02-7.1 mm |
SRAM 8 speed |
3/32″ 2.38mm |
9/32″ 7.02-7.1 mm |
SRAM 9 speed |
11/128″ 2.182mm |
9/32″ 6.8-6.9 mm |
SRAM 10 speed |
11/128″ 2.182mm |
7/32″ 5.88-5.95 mm |
SRAM 11 speed |
11/128″ 2.182mm |
7/32″ 5.62-5.7 mm |
SRAM 12 speed |
11/128″ 2.182mm |
1/5″ 5.25 mm |
KMC 6 speed |
3/32″ 2.38mm |
9/32″ 7.3 mm |
KMC 7 speed |
3/32″ 2.38mm |
9/32″ 7.3 mm |
KMC 8 speed |
3/32″ 2.38mm |
9/32″ 7.3 mm |
KMC 9 speed |
11/128″ 2.182mm |
9/32″ 6.6 mm |
KMC 10 speed |
11/128″ 2.182mm |
7/32″ 5.88 mm |
KMC 11 speed |
11/128″ 2.182mm |
7/32″ 5.65 mm |
Kecocokan
Rantai (Kompatibiliti)
Untuk dapat bekerja dengan baik, rantai harus cocok dengan
jumlah gear di belakang (sprocket). Jadi untuk mengganti dan
mengupgrade rantai sepeda, sesuaikan dengan jumlah sprocket belakang sepeda. Walaupun
begitu ada beberapa jenis rantai yang masih dalam toleransi, yang bisa
ditukar-tukar kalau memang tidak ada pilihan lain lagi.
- Rantai sepeda 5,6,7,8 speed
Walaupun rantai sepeda 8 speed lebih tipis, tetapi rantai sepeda 8 speed bisa dipakai pada sepeda dengan 5, 6, dan 7 speed. Tetapi jika dipasang sebaliknya, misalkan rantai 7 speed pada sepeda 8 speed tidak akan berputar dengan optimum. - Rantai sepeda 9, 10 speed
Rantai sepeda 8 speed dan 9 speed masih bisa ditukar, tapi akan sedikit seret. Rantai 9 dan 10 speed yang masih lebih kompatibel, karena perbedaan ketabalnnya lebih sedikit. - Rantai sepeda 11 speed
Rantai 10 dan 11 speed lebarnya berbeda sekitar 0.2 mm. Jadi masih bisa ditukar-tukar walaupun tidak akan bekerja sempurna dan berpotensi untuk membuat mata gearing lebih cepat aus. - Rantai sepeda 12 speed
Rantai sepeda 12 speed sangat tipis, hanya 5.25 mm. Karena produk ini masih jarang, belum banyak informasi untuk komptibilitinya.
Pabrikan sepeda dan drivetrain biasanya sudah merancang
dan memilih gigi, sprocket, pengeser gigi, baik depan dan belakang untuk dapat
bekerja dalam satu sistem yang stabil. Setiap merek dan model rantai sepeda,
memiliki perbedaan. Sebaiknya kita memperhatikan spesifikasi dari part yang
kita punya sebelum menggantinya, hanya ganti dengan produk yang kompatibel,
atau kalau ragu sebaiknya ganti dengan merk dan model yang sama.
Rantai Campagnolo memiliki bentuk yang beda sendiri, jarang
kompatibel dengan rantai SRAM dan Shimano. Rantai sepeda Shimano dan SRAM
sampai 10 speed masih bisa ditukar-tukar. Tetapi untuk keluaran terbaru, kadang
di 11 speed, rantai SRAM dan Shimano sudah tidak sama lagi. Akan sangat lebih
baik jika kita membeli rantai yang satu merk dengan drivetrain kita, kecuali
pada sepesifikasi rantai dinyatakan support untuk groupset yang mana.
Ketika kita membeli rantai sepeda baru, baik yang harga murah
dan mahal, biasanya rantai yang diberikan panjangnya lebih dari cukup sekitar
(114-118 link). Jadi perlu memotong atau membuang beberapa bagian rantai agar
tidak kepanjangan, sesuaikan panjangnya agar cukup untuk kombinasi chainring
dan sprocket yang paling besar yang akan kita gunakan.
Untuk cara mengukur panjang rantai yang cocok, baca: Mengukur panjang rantai yang ideal.
Master
Link
Masterlink pada rantai sepeda adalah satu segment rantai yang
dirancang untuk dilepas dengan mudah. Kadang dinamakan juga Quick Link, pada
produk SRAM dinamakan PowerLink, atau pada KMC
dinamakan Missing Link. Gunanya masterlink adalah seperti kunci penutup pada
rantai sepeda, sehingga rantai bisa dibuka cukup dengan tang khusus atau tang
lancip, tanpa perlu mendorong pin keluar. Biasanya untuk memeriksa,
membersihkan, dan memperbaiki rantai kita biasanya harus membuka dan menutup
lagi rantai sepeda. Dengan menggunakan masterlink, maka pekerjaan ini dapat
kita lakukan dengan mudah.
Kita bisa menyimpan missinglink di tas atau tempat penyimpanan di sepeda, sehingga
jika rantai putus, bisa dengan cepat dan mudah menggantinya dengan missing
link. Untuk rantai yang rusak, memang pada bagian pin rantai yang rusak tetap
harus dibuka dengan pembuka rantai, baru setelah itu kita ganti dengan missing
link, tetapi setidaknya kita tidak perlu mengganti rantai baru.
Tidak semua rantai memiliki missing link, tetapi ada beberapa
rantai yang dijual sudah dengan missing linknya. Untuk mengenali missing link
pada rantai biasanya cukup mudah, bentuknya biasanya lebih lebar, memiliki
bentuk plate yang berbeda, atau bisa kadang juga mempunyai warna yang berbeda
dari satuan rantai yang lain.
Untuk membuka dan mengunci missing link, cukup dengan menekan
rivet ke arah kiri atau ke arah kanan, tidak perlu menekan rivet ke dalam
seperti mata rantai biasa. Missing link mempunyai clip penahan, yang menahan
mata rantai searah dengan rantai sepeda. Beberapa missing link, seperti KMC
X11SL dan X11L hanya bisa dipakai sekali, untuk model lain ada yang bisa
dipakai sampai 2 atau 3 kali.
Missing
link bisa mempunyai metode penguncian klip yang berbeda dari setiap merk, ada
yang snap-on, spring clip, ada juga yang sliding, dan lainnya Berikut beberapa
contoh penguncian klip missing link.
Half Link
Rantai
half link hanya digunakan pada sepeda single gear, populer pada sepeda BMX.
Rantai sepeda Half Link atau 1/2 Link adalah rantai sepeda khusus yang memiliki
unit link rantai lebih pendek dari rantai standard (full size). Pada rantai
sepeda biasa, jika kita akan memendekkan atau memperpanjang rantai, maka kita
perlu melepaskan dua mata rantai sekaligus, karena ada pasangan rantai “jantan”
dan “betina”, panjang link komplit (atau pasangan rantai) tadi adalah 1 inci,
atau 2.5 cm. Artinya, untuk memendekkan atau memperpanjang rantai per kelipatan
1 inci.
Pada
rantai half link, tidak memiliki pasangan, satu mata rantai bisa dilepas atau
ditambahkan. Artinya untuk memendekkan atau memperpanjang rantai per kelipatan
1/4 inci.
Kelebihan
utama rantai half link adalah lebih presisi dalam membuat panjang rantai, untuk
mendapatkan tegangan rantai dan performa yang maksimal, atau mencari posisi
“magic gear”. Karena bentuknya yang pendek-pendek, membuat strukturnya lebih
kuat, dan gearing yang lebih mulus untuk efisiensi tenaga, sehingga panjang
rantai yang ideal lebih mudah untuk didapatkan dibandingkan dengan rantai biasa
yang ukurannya lebih panjang.
Kekurangan
dari rantai sepeda half link adalah lebih susah untuk membongkar pasangnya,
kadang memerlukan tool spesifik (bukan tool rantai biasa).
Crosschaining atau rantai menyilang
Crosschaining
atau rantai menyilang adalah kondisi rantai yang jika dilihat dari atas posisinya
sangat miring, terjadi karena kombinasi chainring depan dan sprocket belakang
yang sama-sama paling kecil atau yang sama-sama paling besar. Chaincrossing ini tidak bagus
dan harus dihindari. Gunakan hanya pada kondisi darurat,
dan segera ganti jika sudah memungkinkan.
Crosschaining
ini tidak bagus, posisi paling idael rantai adalah ditarik pada keadaan lurus,
termasuk untuk rantai multigear. Ketika rantai sepeda pada kondisi sangat
miring, ketika rantai berputar, unit rantai akan saling menggerus, dan bisa
melemahkan atau membuka struktur pada rantai.
Tidak
hanya itu saja, gerigi pada chainring dan sprocket juga akan tergerus oleh
rantai, dan tertarik ke samping. Sehingga bisa mengakibatkan mata gerigi yang
aus karena tergerus, dan bentuknya bisa menjadi bengkok, terutama jika dipakai
pada beban yang berat seperti pada saat tanjakan. Tenaga dari kayuhan juga
tidak akan optimal, karena rantai seperti tertahan, sehingga sebagian tenaga
dari kayuhan akan hilang akibat dari rantai yang miring itu.
Memang
tidak ada angka pasti untuk sudut maksimal pada rantai yang miring, tetapi
panduan umum untuk amannya, hindari 2 sampai 3 gigi terbesar atau terkecil,
pada saat kita memakai chainring depan yang paling besar atau kecil. Walaupun
memang kadang susah untuk dihindari, terutama saat kita perlu gear ratio yang
sesuai, tetapi paling tidak kita hindari sebisa mungkin.
Posisi
crosschaining sangat mudah untuk terjadi pada sepeda triple chainring, karena
posisi chainring dan sprocket sangat mudah/sering untuk bersebarangan. Double
chainring masih juga mungkin terjadi, tetapi tidak terlalu masalah pada sepeda
single chainring. Karena pada sepeda 1x posisi chainring sudah diposisikan
sejajar dengan posisi tengah casette, sehingga kemiringan rantai pada saat
memakai sprocket terbesar atau terkecil tidak akan terlalu miring.
Salah satu tips untuk
menajaga rantai agar awet adalah: Ketika memarkir atau menyimpan
sepeda, posisikan rantai pada posisi yang lurus, tidak pada kondisi miring atau
miring sekali. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, posisi rantai miring akan
membuat engsel dan sambungan pada mata rantai menjadi longgar dengan lebih
cepat, apalagi pada waktu yang lama. Posisi rantai yang lurus akan mengurangi
tegangan pada rantai.
Produsen
sepeda rantai utama di dunia
Berikut ini adalah beberapa merk rantai sepeda terkemuka di dunia, yang sudah diakui kualitasnya:
Salah satu tips untuk
menajaga rantai agar awet adalah: Ketika memarkir atau menyimpan
sepeda, posisikan rantai pada posisi yang lurus, tidak pada kondisi miring atau
miring sekali. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, posisi rantai miring akan
membuat engsel dan sambungan pada mata rantai menjadi longgar dengan lebih
cepat, apalagi pada waktu yang lama. Posisi rantai yang lurus akan mengurangi
tegangan pada rantai.
Produsen
sepeda rantai utama di dunia
Berikut ini adalah beberapa merk rantai sepeda terkemuka di
dunia, yang sudah diakui kualitasnya:
- Campagnolo : Italia.
- Rohloff AG : Jerman
- KMC Chain :
Taiwan.
- Shimano : Jepang
- SRAM :
USA
- Wippermann : Jerman
Sumber :https://www.sepeda.me/parts/rantai-sepeda.html